harum

Minggu, 20 Juni 2021

ROHANA KUDUS



 ROHANA Kudus, wartawan perempuan pertama Indonesia, ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat (8/11/ 2019). Keputusan ini didapat dari hasil pertemuan antara Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan dengan Presiden Joko Widodo pada Rabu (6/11/2019). Rapat tersebut membahas tentang usulan calon Pahlawan Nasional 2019 yang terdapat dalam Surat Menteri Sosial Rl nomor: 23/MS/A/09/2019 tanggal 9 September 2019.

Penetapan ini menjadi kabar baik untuk Pemerintah Sumatera Barat yang sudah mengusulkan nama Rohana Kudus sebagai pahlawan nasional sejak 2018. Rohana Kudus atau Sitti Rohana merupakan perempuan pejuang asal Sumatera BaratIa lahir di Koto Gadang, Kabupaten Agam, pada 20 Desember 1884. Ayahnya, Moehammad Rasjad Maharadja Sutan seorang Hoofd Djaksa (Kepala Jaksa) di pemerintah Hindia Belanda, sedangkan ibunya bernama Kiam.

Rohana tumbuh dalam keluarga moderat yang gemar membaca. Sejak kecil ia punya kesempatan untuk mengakses bacaan lewat buku, majalah, dan suratkabar yang dibeli ayahnya. Kegemaran membaca ayahnya ditularkan pada Rohana. Meski tak mengenyam bangku sekolah formal, atas didikan ayahnya, di usia lima tahun Rohana sudah mengenal abjad latin, Arab, dan Arab Melayu.

Ketika Rohana berusia enam tahun, ayahnya pindah tugas ke Alahan Panjang sebagai juru tulis. Di sana ia bertetangga dengan Jaksa Alahan Panjang Lebi Jaro Nan Sutan. Lantaran tak punya anak, pasangan Sutan dan Adiesa menganggap Rohana sebagai anak sendiri. Adiesa sering memanggil Rohana untuk main di rumahnya. Di sana, Rohana tak semata main tapi juga diajari baca-tulis-hitung.

Setelah dua tahun diajari Adiesa, Rohana bisa menulis dalam huruf Arab, Arab Melayu, dan latin. Ia juga sudah bisa berbahasa Belanda di usia 8 tahun.

Untuk memperdalam kemampuan Rohana, ayahnya berlangganan buku dongeng anak terbitan Medan, Berita Ketjil. Terkadang sang ayah juga membelikan buku cerita terbitan Singapura atau mendapat oleh-oleh buku anak dari rekannya yang pegawai Belanda. Buku-buku itulah yang dilahap Rohana kecil.

Menulis untuk Membela Nasib Perempuan

Rohana amat peduli dengan nasib perempuan. Ketidaktersediaan sekolah untuk pribumi putri mendorong Rohana mendirikan Sekolah Kerajinan Amai Setia, sekolah kaum putri yang mengajarkan keterampilan.

Rohana tak berhenti berjuang hanya dengan mendirikan sekolah. Lewat diskusi dengan suaminya, Abdul Kudus, Rohana menceritakan keinginannya untuk memperluas perjuangan. “Kalaupun hanya mengajar, yang bertambah pintar hanya murid-murid saya saja. Saya ingin sekali berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan kaum perempuan di daerah lain sehingga bisa membantu lebih banyak lagi,” kata Rohana pada suaminya, seperti ditulis Fitriyanti dalam Rohana Kudus, Wartawan Perempuan Pertama Indonesia.

Setelah diskusi itu, Rohana mengirim surat kepada Datuk Sutan Maharadja, pemimpin redaksi Oetoesan Melajoe, di Padang. Rohana menyampaikan keinginannya agar perempuan diberi kesempatan mendapat pendidikan sama seperti lelaki. Ia juga mengusulkan agar Oetoesan Melajoememberi ruang pada tulisan perempuan.

Maharadja merupakan wartawan senior yang bijaksana dan kebapakan. Ia amat tersentuh membaca surat Rohana. Lantaran itu pula ia rela ke Koto Gadang untuk menemui perempuan cerdas yang tidak pernah mengenyam pendidikan formal itu.

Dalam pertemuan itu, Rohana menyampaikan bahwa idenya tidak sebatas pemberian ruang bagi tulisan perempuan di Oetoesan Melajoe, melainkan juga menerbitkan surat kabar yang dikhususkan untuk perempuan. Namun, Rohana tidak bisa mengurus itu seorang diri karena tidak bisa meninggalkan Sekolah Kerajinan Amai Setia.

Sekolah Kerajinan Amai Setia yang didirikan Rohana Kudus. (Repro Rohana Kudus, Srikandi Indonesia).

Maharadja lantas mengusulkan agar anaknya, Ratna Juwita Zubaidah, yang akan mengurus keperluan di Padang. Usulan pembagian tugas ini disetujui karena dianggap cukup adil. Rohana dan Ratna Juwita akan sama-sama menulis. Sementara Ratna Juwita mengurus keperluan redaksi di Padang, Rohana mencarikan kontributor untuk mengisi rubrik-rubrik dalam suratkabar mereka.

Maka, terbitlah Soenting Melajoe. Kata “Sunting” dipilih karena berarti perempuan dan “Melayu” mewakili nama wilayah mereka. Singkatnya, surat kabar ini diperuntukan bagi perempuan di seluruh tanah Melayu.

Soenting Melajoe terbit pertama 10 Juli 1912. Surat kabar ini terbit seminggu sekali dengan panjang 4 halaman. Biaya langganannya mencapai f1.80 per tahun atau f0.45 per triwulan. Persebaran Soenting Melajoe tak hanya di hampir seluruh Minangkabau dan Sumatera, namun juga menjaungkau Malaka dan Singapura karena disirkulasikan bersama Oetoesan Melajoe. Oleh karena itu, ada pula biaya langganan untuk wilayah di luar Hindia Belanda, yakni f2.60 per tahun.

Tulisan yang dimuat Soenting Melajoeberagam. Selain berita terjemahan dari bahasa Belanda yang dikerjakan Rohana, koran ini juga menyajikan sejarah, tulisan para kontributor, hingga puisi.

Adanya wadah untuk menampung pikiran perempuan itu membuat Rohana semangat mengajak kawan-kawan dan muridnya untuk menulis di Soenting Melajoe. Di antara yang mengirim tulisannya, ada istri Wiria Atmadja dengan tulisan tentang obat sakit kolera pada terbitan tanggal 5 Oktober 1912. Lain waktu, pada Kamis 30 Januari 1913, Soenting Melajoe memuat puisi salah satu murid Rohana.

Rohana dan Ratna Juwita sudah barang tentu menulis di setiap edisi. Pada Sabtu, 7 Agustus 1912, lewat artikel berjudul “Perhiasan Pakaian”, Rohana membahas keterampilan perempuan Minangkabau dalam menjahit dan merangkai manik-manik atau hiasan untuk pakaian. Ia menyoroti beberapa jenis keahlian tidak diturunkan sempurna dari nenek ke anak cucu mereka. Padahal, menurut Rohana, jika keahlian itu diturukan dengan baik dan ditekuni, hasilnya bisa mendatangkan keuntungan finansial bagi perempuan. Intinya, Rohana mengajak para perempuan untuk berbisnis dengan modal keterampilan menghias baju.

Rohana bersama murid-muridnya (kiri). Rohana di usia senja (kanan). (Repro Rohana Kudus, Srikandi Indonesia).

“Sayang sekali kepandaian kita itu tidak dimajukan terus dan tidak dihikmatkan supaya kian lama bertambah halus dan bersih perbuatannya sampai boleh menjadi barang perniagaan seperti di bangsa lain,” tulis Rohana dalam artikel itu.  

Adanya Soenting Melajoe membuat Rohana menjadi lebih sibuk. Disiplin mengatur waktu pun ia terapkan agar semua kegiatannya bisa berjalan lancar. Seperti ditulis Tamar Djaja dalam Rohana Kudus, Srikandi Indonesia, dalam sehari Rohana akan mengajar selama dua jam di sekolahnya, dua jam pula ia sempatkan untuk mengurus perkumpulan perempuan, dan malamnya ia fokuskan untuk menulis artikel di Soenting Melajoe.

Kiprah Rohana dalam bidang jurnalistik tak terbatas pada penerbitan Soenting Melajoe. Ketika pindah ke Medan tahun 1920, ia berpartner dengan Satiman Parada Harahap untuk memimpin redaksi Perempuan Bergerak. Sekembalinya ke Minangkabau pada 1924, Rohana diangkat menjadi redaktur di suratkabar Radio, harian yang diterbitkan Cinta Melayu di Padang.

Tulisan-tulisan Rohana kebanyakan berisi ajakan pada kaum perempuan agar lebih maju. Ia pun mengkritik praktik pergundikan yang dilakukan orang-orang Belanda kepada perempuan Indonesia, pekerjaan tak manusiawi di Perkebunan Deli, dan permainan para mandor yang menjebak buruh-buruh perempuan dalam prostitusi.

“Aku ingin berbuat lebih banyak lagi untuk menolong kaum perempuan,” kata Rohana.

Sabtu, 16 November 2019

Aroma Mewangi Minyak Kasturi



ADA wewangi yang menjadi ibarat dari nilai bau mulutnya orang yang sedang berpuasa, bahkan lebih harum daripadanya. Ada wewangi yang kelak akan tercium aromanya di surga dengan aromanya yang terbaik. Ada wewangi yang amat disukai oleh Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam. Dialah wewangi minyak Kasturi atau dalam hadis disebut sebagai misik. Kasturi merupakan ungkapan bahasa Urdu atau bahasa Sansekerta bagi Misik Abyadh (Misik Putih). Sebagian menyebutnya Misik Madinah.
Misik Abyadh atau Misik Madinah berwarna putih serupa susu, kental pekat sehingga untuk memasukkan ke dalam botol kecil perlu dipanaskan agar lebih cair. Tekstur dan warna maupun aroma dapat mengalami perubahan apabila telah dicampur dengan bahan lain, termasuk yang sekedar pengencer. Aroma Kasturi sangat lembut, tidak menyengat dan kuat baunya sehingga tidak mudah hilang. Manfaat minyak Kasturi akan lebih kuat pada yang asli.
Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam menyatakan bahwa khuluf (bau mulut) orang yang berpuasa lebih harum dibandingkan minyak Kasturi sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ الله ِصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :((قَالَ الله ُعَزَّ وَجَلَّ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ، فَإِنَّهُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ ,وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ، وَلَا يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ. وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ. لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا: إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ، وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ صَوْمِهِ))مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ، وَهَذََا لَفْظُ رِوَايَةِ الْبُخَارِيِّ. وَفِيْ رِوَايَةٍ لَهُ: يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أجْلِيْ، اَلصِّيَامُ لِيْ وَأنَا أجْزِيْ بِهِ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أمْثَالِهَا وَ فِيْ رِوَايَةٍ لِمُسْلِمٍ: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ، اَلْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ. قَالَ اللهُ تَعَالَى : (إِلاَّ الصَّوْمَ فَإنَّهُ لِيْ وَأنَا أجْزِيْ بِهِ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أجْلِي). لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ : فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ . وَلَخُلُوْفُ فِيْهِ أطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ المِسْكِ.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Semua amal perbuatan anak Adam untuk dirinya kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya. ’Puasa adalah perisai. Apabila seseorang di antara kamu berpuasa, janganlah berkata kotor/keji (cabul) dan berteriak-teriak. Apabila ada orang yang mencaci makinya atau mengajak bertengkar, katakanlah, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’ Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, *sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak Kasturi.* Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, yaitu kegembiraan ketika berbuka puasa dan kegembiraan ketika bertemu dengan Rabb-nya.’” (Muttafaq ‘alaihi).
Inilah beberapa keutamaan berpuasa. Salah satunya adalah khuluf (bau mulut) orang yang berpuasa. Yang dimaksud dengan khuluf adalah bau yang keluar dari mulut ketika perut dalam keadaan kosong dan mulut tidak mengunyah makanan atau mengecap minuman dalam waktu yang lama. Bukan bau yang timbul akibat mulut tidak bersih atau pun tidak pernah gosok gigi.
لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ
“Sungguh, bau mulut orang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak Kasturi.”
Apa keistimewaan minyak Kasturi atau Misik Abyadh itu? Aromanya lembut, halus, tetapi sangat kuat melekat di badan sehingga tidak mudah hilang. Aromanya tidak menyengat sehingga parfum ini juga sangat tepat buat para wanita. Sesungguhnya wewangian yang dituntunkan bagi wanita adalah yang tersembunyi baunya. Tentu saja ini kita dapati pada Misik (musk) yang asli dan murni. Semakin banyak campuran, akan menyebabkan perubahan aroma sesuai campuran yang dipakai.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menyebutkan berbagai manfaat minyak Kasturi atau Misik (الْمِسْكِ). Saya tidak menukil di sini karena tidak hafal apa saja. Yang jelas, ini menunjukkan besarnya manfaat minyak Kasturi dalam Thibbun Nabawi.
Khusus bagi para wanita, minyak Kasturi merupakan salah satu bagian sunnah yang sering dilupakan dalam bersuci dari menstruasi. Artinya, menggunakan minyak Kasturi merupakan penyempurna dalam bersuci yang bernilai sunnah. Mengamalkannya termasuk bentuk keta’atan sekaligus kecintaan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Asma’ binti Syakal radhiyallahu ‘anha bertanya kepada Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam tentang mandi haidh, maka beliau bersabda:
تَأْخُذُإِحْدَا كُنَّ مَائَهَا وَسِدْرَهَا فَتََطَهَّرُ فَتُحْسِنُ الطُّهُورَ أوْ تَبْلِغُ فِي الطُّهُورِ ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتَدْلُكُُهُ دَلْكًا شَدِ يْدًا حَتََّى تَبْلِغَ شُؤُونَ رَأْسِهَا ثُمَّ تَصُبُّ عَلَيْهَا المَاءَ ثُمَّ تَأْخُذُ فِرْصَةً مُمَسَّكَةً فَتَطْهُرُ بِهَا قَالَتْ أسْمَاءُ كَيْفَ أتََطَهَّرُبِهَا قَالَ سُبْحَانَ الله ِتَطَهُّرِي بِهَا قَالَتْْ عَائِشَةُ كَأنَّهَا تُخْفِي ذَلِكَ تَتَبَّعِي بِهَا أثَرَالدَّمِ
“Salah seorang di antara kalian (wanita) mengambil air dan sidrahnya (daun pohon bidara, atau boleh juga digunakan pengganti sidr seperti: sabun dan semacamnya) kemudian dia bersuci dan membaguskan bersucinya, kemudian dia menuangkan air di atas kepalanya lalu menggosok-gosokkannya dengan kuat sehingga air sampai pada kulit kepalanya, kemudian dia menyiramkan air ke seluruh badannya, *lalu mengambil sepotong kain atau kapas yang diberi minyak wangi kasturi,* kemudian dia bersuci dengannya. Maka Asma’ berkata: “Bagaimana aku bersuci dengannya?” Beliau bersabda: “Maha Suci Allah” maka ‘Aisyah berkata kepada Asma’: “Engkau mengikuti (mengusap) bekas darah (dengan kain/kapas itu).” (HR. Muslim).
Apa faedah mengusapkan minyak Kasturi pada saat bersuci dari menstruasi? Wallahu a’lam bish-shawab. Di antara hikmahnya ialah meremajakan kembali gairah seks suami-istri, yakni membangkitkan semangat istri untuk melakukan hubungan seks sebelum datang masa suburnya dan meningkatkan gairah suami setelah lama “berpisah” dan tak terganggu oleh bebauan yang tidak sedap. Jadi, istri bersemangat bukan hanya pada masa subur.
Ada yang menyatakan bahwa mengusapkan Kasturi bermanfaat mencegah terjadinya keluar darah kembali setelah bersuci. Sebagian wanita mengalami situasi dimana darah kembali keluar setelah satu hari darah berhenti. Ia telah bersuci, tetapi darah keluar kembali. Mengusapkan minyak Kasturi (yang asli, tentu saja) bermanfaat untuk mengikat darah sehingga tidak keluar lagi. Tetapi ini bukanlah manfaat paling pokok karena pada prinsipnya, darah menstruasi memang untuk dibuang. Jika ada yang keluar kembali, ini menandakan darah tersebut belum tuntas keluar. Wallahu a’lam bish-shawab.
Selain Kasturi, Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam juga menyukai ‘anbar (amber, ambergris) yang bahannya terbuat dari ikan paus (whale). Ini sebagaimana kita dapati dalam sebuah hadis riwayat Imam An-Nasa’i.
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَطَيَّبُ قَالَتْ نَعَمْ بِذِكَارَةِ الطِّيبِ الْمِسْكِ وَالْعَنْبَرِ
Dari Muhammad bin Ali ia berkata, “Aku pernah bertanya kepada ‘Aisyah, ‘Apakah Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam memakai parfum? Ia menjawab, “Ya, dengan minyak wangi misik dan ‘anbar.” (HR. Nasa’i).

Rabu, 09 Oktober 2019

Kisah Umum Kultsum Puteri ke tiga Rasulullah

Ummu Kultsum adalah puteri ketiga Rasulullah Saw., tepatnya adik Ruqayyah. Pernikahan pertama Ummu Kultsum terjadi dengan Utaibah bin Abu Lahab yang merupakan saudara Utbah yang telah menikahi kakaknya, Ruqayyah. Utbah pun adalah anak laki-laki Abu Lahab.
Pernikahan Ummu Kultsum dengan Utbah berlangsung sebelum Nabi Saw. diangkat menjadi Rasul. Ini artinya, ia belum mengenal Islam. Lalu, ketika ia mengetahui ayahnya telah diangkat menjadi Rasul, Ummu Kultsum, ibundanya dan saudara-saudaranya segera memeluk Islam dengan lapang dada dan kesungguhan iman.
Akan tetapi, kerasulan Muhammad selalu mendapat rintangan dari Abu Lahab dan keluarganya, juga dari sebagian kaum Quraisy. Maka, yang terjadi pada Ummu Kultsum adalah sama seperti Ruqayyah, yang sama-sama menjadi menantu Abu Lahab.
Suami Ummu Kultsum, Utaibah pun segera menceraikannya begitu saja hanya karena perkataan Abu Lahab kepada kedua puteranya, “Kepalaku tidak halal bagi kepalamu selama kamu tidak menceraikan anak Muhammad.”
Selain sikapnya telah menyakitkan hati Rasulullah Saw. dengan menceraikan kedua puterinya Ummu Kultsum dan Ruqayyah, Utaibah pernah mendatangi Rasulullah Saw. Di hadapan beliau, Utaibah mengatakan kata-kata yang menyakitkan hati.
Atas perlakuan Utaibah, maka Rasulullah Saw. berdoa agar mengirimkan kekuasaan-Nya untuk membinasakan Utaibah. Maka, pada suatu hari doa beliau dikabulkan oleh Allah.
Dalam suatu perjalanan, seekor singa ganas telah memilih Utaibah di antara teman-temannya untuk diterkam kepalanya. Utaibah mati dalam keadaan sangat mengenaskan.
Setelah bercerai dari Utaibah, Ummu Kultsum kembali tinggal bersama ayahnya di Makkah. Ia pun ikut hijrah ke Madinah bersama ayah dan adik perempuannya, Fatimah.
Ummu Kultsum dan Ruqayyah adalah dua bersaudara yang memiliki perjalanan hidup hampir sama. Keduanya masuk Islam pada hari yang sama, bercerai di hari yang sama dan setelah perceraian itu. Mereka juga mempunyai suami yang sama, meskipun berbeda waktu.
Setelah Ruqayyah wafat, maka kemudian Rasulullah menikahkan suami Ruqayyah, yaitu Utsman bin Affan dengan Ummu Kultsum. Ketika itu, Utsman bin Affan menikahi Ummu Kultsum yang masih perawan, meski merupakan janda dari Utaibah. Karena ia belum terjamah oleh mantan suaminya itu.
Dalam pernikahan keduanya itu, Ummu Kultsum hidup bahagia dengan suaminya sampai ia wafat. Dari pernikahan itu mereka tidak mendapatkan seorang pun anak.
Ummu Kultsum wafat pada bulan Syaban tahun ke-9 hijrah. Pada hari wafatnya, jenazahnya telah dimandikan oleh Asma binti Umais dan Shafiah binti Abdul Muthalib, lalu ditempatkan di atas sebuah keranda yang terbuat dari batang pohon palem yang baru ditebang.
Pada saat pemakamannya, Rasulullah Saw. duduk di dekat kuburan Ummu Kultsum dengan berlinang air mata.
Beliau berkata, “Siapa di antara kalian yang tidak bercampur dengan istrinya tadi malam?”
Abu Thalhah berkata, “Aku, ya Rasululllah.”
Lalu, beliau menyuruhnya, “Turunlah kamu.”
Abu Thalhah pun turun ke dalam liang lahat dan menguburkan Ummu Kultsum. Maka dengan dipilihnya Abu Thalhah, seorang yang tidak junub pada waktu sebelumnya, kesucian Ummu Kultsum dijaga oleh Rasulullah hingga jenazahnya tertimbun tanah
والله أعلم بالصوب

Jumat, 20 September 2019

Kamis, 19 September 2019

Rabu, 18 September 2019

kebun terindah di dunia

Kebun Bunga Terindah di Dunia


Lavender Field. (Foto: Flickr / Le Meridien Hotels)

 sahabat harum!Jika kamu bosan berwisata bahari atau mendaki gunung, mungkin bisa mencoba berpelesir di antara bunga-bunga cantik. Mengunjungi taman bunga juga tak kalah seru dari mendaki gunung atau diving di tengah pantai.
Suguhan bunga cantik dengan warna yang indah tentunya bisa menjadi alternatif wisata untuk kamu. Hamparan bunga bagaikan karpet akan memanjakan mata ketika berkunjung.
1. Keukenhof, Belanda

Pemandangan Keukenhof yang indah (Foto: Flickr/Зеленская Анна)

Negara kincir angin yang terkenal dengan bunga tulipnya ini memiliki kebun bunga yang indah. Keukenhof menjadi salah satu tempat terbaik untuk menikmati indahnya bunga tulip yang sedang bermekaran.

Hamparan tulip di Keukenhof (Foto: Flickr/Claudio Medeiros)

Sejak Maret hingga Mei, lebih dari 7 juta bunga indah bermekaran di Keukenhof, Liesse, di atas lahan seluas 32 hektare. Mulai dari bunga berwarna biru, kuning, merah, pink, oranye, hingga putih akan menghiasi taman yang indah ini.

Lavender Field. (Foto: Flickr / Dong)

Berkunjung ke Prancis jangan hanya melihat Menara Eiffel saja, kamu juga harus melihat hamparan bunga lavender berwarna ungu yang terhampar luas layaknya karpet yang indah.

Lavender Field. (Foto: Flickr/ROBA66)

Pada bulan Juni hingga Agustus di Provence akan menyuguhkan pemandangan bunga lavender yang bermekaran. Wilayah dengan hamparan bunga berwarna ungu menjadi daya tarik tersendiri dan tentunya akan dibanjiri turis lokal maupun asing.
3. Canola Flowers Filed, China

Canola Flowers Filed. (Foto: Flickr / Roy Choi)

Selanjutnya China yang akan dihiasi bunga canola saat musim semi di bulan Februari dan Maret. Ladang bunga canola yang sedang bermekaran ini membuat pemandangan di wilayah perbukitan Luoping, Provinsi Yunnan berwarna kuning.

Canola Flowers Filed. (Foto: Flickr/joaomc12)

Selain dapat menyaksikan bunga berwarna kuning itu, wisatawan juga akan disuguhkan pemandangan Jinjifeng atau Golden Rooster Hill dan Shiwan Dashan atau Hundred Thousand Hill yang diapit bunga-bunga bermekaran. Tentunya pemandangan yang dihasilkan sangat indah dan sayang untuk dilewatkan.
4. Farm Tomita, Jepang

Hamparan bunga di Farm Tomita. (Foto: Flickr/Super Mitchy)

Farm Tomita merupakan kebun tertua di Furano, Hokkaido yang didirikan oleh Tukomo Tomita sejak 1903 silam. Kebun indah ini dihiasi oleh berbagai macam bunga yang bisa dinikmati sepanjang tahun, kecuali musim dingin.

Bunga lavender di Farm Tomita bermekaran. (Foto: Flickr/YC Tang)

Di saat musim semi ada bunga sakura, musim panas ada bunga tulip dan lavender, dan musim gugur ada bunga kosmos yang siap menyambut wisatawan. Karpet bunga yang bermekaran dengan warna ungu, oranye, hijau, dan putih bisa turis nikmati di taman seluas 20 hektare.
5. Sunflowers Field, Italia

Sunflowers Field. (Foto: Flickr / ronniekinnie)

Selanjutnya ada Sunflowers Field di Italia, tepatnya berada di Tuscany. Di sana terdapat ladang bunga matahari yang bermekaran pada pertengahan Juni hingga awal Agustus.

Sunflowers Field. (Foto: Flickr/Todd)

Tentu pemandangan indah bunga yang sedang menghadap ke matahari itu akan menambah kecantikan. Jika berkunjung ke Sunflowers Field jangan lupa abadikan momen, ya.
6. Carlsbad Flowers Field, Amerika Serikat

Carlsbad Flowers Field. (Foto: Flickr / Sumeralts)

Kali ini berada di Amerika Serikat, tepatnya Los Angeles. Pada musim semi di lahan seluas 50 hektare bermekaran bunga ranunculus.

Carlsbad Flowers Field. (Foto: Flickr / SWP2011)

Taman yang langsung menghadap ke garis pantai Carlsbad ini menawarkan bunga dengan warna indahnya. Selain itu, wisatawan juga bisa menikmati wahana kereta traktor, rumah kaca, labirin kaca, dan masih banyak lagi.
7. Hitachi Seaside Park, Jepang

Hitachi Seaside Park. (Foto: Flickr/Yosuke Yamada )

Hitachi Seaside Park yang berada di sisi Samudra Pasifik ini berdiri di tanah seluas 200 hektare yang dihiasi bunga-bunga indah. Ratusan bunga cantik nan indah siap menyambutmu.

Hitachi Seaside Park. (Foto: Flickr / Toshiaki NANBA​)

Bahkan Hitachi Seaside Park memiliki bunga yang mekar sepanjang tahun. Yang menjadi daya tarik adalah ketika bunga Nemophila sedang mekar dan menarik banyak pengunjung yang dibuat penasaran.    sumber